
Jakacarta, kamu -n -n indonesia –
Peneliti Cina telah menemukan vaksin yang diduga meningkat dengan respon imun tumor dan infeksi, dan bahkan meningkat menjadi 150 kali. Temuan ini ditemukan oleh para peneliti di Universitas Son-sen Guangzhou, Universitas Fudan dan Universitas Liaoning.
Diposting di jurnal Nature Maret lalu, para peneliti mengatakan vaksin ini dapat memberikan dua manfaat, yaitu, pengobatan keganasan yang lebih baik, seperti melanoma dan kanker hati, serta efektivitas terbaik dari virus korona yang bermutasi, termasuk Kovid-19.
“Pengiriman vaksin antigen sel T CD8+ [yang penting untuk perlindungan kekebalan] membutuhkan tiga langkah penting: masuk ke dalam sel masuk antigen (APC) (APC), aktivasi APC dan target retikulum endoplasma,” kata Wang JII.
Retikula endoplasma atau sering disebut sebagai “sel jalan raya” adalah struktur penghubung subsolaris seperti nukleus dan sitoplasma.
Distribusi vaksin “tradisional” mirip dengan kegiatan pendakian gunung. Tetapi dengan sistem pedang (agonis agonis molekul) dari temuan tim peneliti, memungkinkan perjalanan ini tidak terhalang.
Eksperimen menunjukkan sistem ini seperti “kurir” khusus yang secara akurat dan efektif mengirim antigen dari sitoplasma ke retikulum endoplasma.
Tes hewan menunjukkan bahwa Sabre dapat meningkatkan respons imun CD8+ T dengan lebih dari lima kali dengan katalis utama.
Efek mencegah hewan dan terapi menunjukkan hasil yang sangat baik. Saat diuji pada tumor hewan, sistem ini dapat menghambat perkembangan melanoma pada tikus. Sementara dalam kelompok kontrol atau hewan non -vaksin, sekitar 90 persen tikus meninggal dalam lima minggu.
Kemudian, uji vaksin antigen baru menunjukkan respons terhadap sel T yang dihasilkan oleh vaksin COVID-19 melalui sistem Sabre 150 kali lebih banyak daripada kelompok kontrol.
Meskipun memberikan banyak hasil yang menjanjikan, Wang mengatakan penelitian ini masih berlanjut. Menurutnya, penelitian ini adalah langkah utama pertama.
“Kami sedang mengembangkan studi terjemahan, dimulai dengan antigen yang ditentukan dengan baik seperti kanker hati dan kanker, diikuti oleh perluasan infeksi virus kronis dan vaksin preventif,” kata Wang. (ULSG/WV)