
Jakarta, K-VID NEWS –
Pejabat imigrasi AS telah menangkap presiden demo Demo Universitas Columbia Universitas Palestina di bawah pemerintahan Donald Trump.
Menurut Kementerian Keamanan Umum, para pejabat menangkap Mahmoud Khalil, salah satu orang yang dianggap sebagai peran penting dalam gerakan protes akademik.
“[Tindakan ini] telah diterima untuk mendukung perintah implementasi Presiden Trump untuk menonaktifkan Anti -Semen dan untuk berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri,” kata pernyataan X Kementerian, Minggu (9/3).
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, yang masih merupakan masalah tuduhan anti -Semit, mengatakan dia akan menarik visa atau kartu hijau kepada orang -orang yang dianggap mendukung Hamas.
“Jadi mereka bisa dideportasi,” kata Rubio.
Status populasi permanen ketika dia ditangkap oleh Khalil.
Sementara itu, Khalil ditangkap pada hari Sabtu, menurut siswa serikat pekerja Columbia.
Pada bulan April 2024, Khalil menggambarkannya sebagai ruang pertemuan di Universitas Columbia dan Kamp Kampus Amerika Serikat.
Union juga menerbitkan petisi Khalil.
“Kami tahu bahwa ada banyak berita tentang agen imigrasi dan bea cukai yang mendekati kampus Universitas Columbia, termasuk karier siswa pada hari Jumat dan Sabtu,” AFP mengutip.
Universitas Columbia tidak segera menanggapi upaya penangkapan dan terobosan Khalil.
Mereka baru saja menyebutkan bahwa jalanan di sekitar kampus adalah “ICE [imigrasi dan adat istiadat dan adat istiadat].
Universitas Columbia di Amerika Serikat adalah serangkaian kampus terkenal yang berpartisipasi pada April 2024 untuk memprotes agresi Israel.
Pemerintah Benjamin Netanyahu dihukum dan menuntut berakhirnya bantuan untuk meminta kampus untuk memutuskan hubungan antara lembaga -lembaga terkait Israel.
Namun, peristiwa damai menjadi kekerasan setelah polisi Amerika menangkap pengunjuk rasa dan meminta kamp -kamp kampus untuk dihancurkan.
Pada saat itu, Trump mengambil keuntungan dari situasi, menyebutkan banyak kampus yang terlalu radikal, dan menuduh partai Demokrat dari wajah yang tak ada habisnya dari masalah tersebut. (Yesus/BAC)