
Jakarta, K-VID NEWS –
Busa jijik yang ditemukan di pantai selatan Australia dianggap sebagai penyebab kematian lebih dari 100 peselancar di daerah itu dan kematian kehidupan laut di wilayah tersebut.
Pejabat kesehatan Australia telah menutup pantai Waiting dan Parsons, 80 kilometer selatan Adelaide. Lebarnya ratusan meter di pantai telah menjadi peningkatan pertumbuhan microwel yang disebabkan oleh suhu panas, air yang tenang dan gelombang panas laut yang konstan, katanya.
Penampilan busa menegaskan bahwa peselancar lokal mengeluh tentang penglihatan yang samar, mata yang gatal dan batuk dan masalah pernapasan.
“Ini hanya ditutupi dengan busa kuning yang sangat tebal dan padat, beberapa benda hijau, tipis dan kotor di pantai,” kata para pencek lokal Anthony Roland, The Guardian (3/18).
Roland telah mengunggah foto -foto makhluk laut mati yang terperangkap di pantai, termasuk Seidragons, kerabat dekat Seharsus. Dia mengatakan ada bukti bukti bahwa ada sesuatu yang aneh di dalam air.
Gambar -gambar ini menunjukkan busa yang menumpuk di bebatuan dan membentuk garis warna yang berayun di pasir.
“Busa apa yang memiliki efek pelangi kecil pada gelembungnya,” kata Roland.
Roland mengklaim bahwa dia akan menderita masalah pernapasan setelah bermain air di pantai selama akhir pekan.
“Aku benar -benar ketat. Rasanya seperti kamu bernapas produk pembersih yang kuat jika kamu memiliki wastafel atau sesuatu beralih jernih. Itu tentang bagian belakang tenggorokanku.”
Unggahan Roland telah menerima banyak reaksi dan telah menunjukkan bahwa lebih dari 100 orang telah dipukul oleh busa yang jual.
Sam Gaelard, seorang perwira ilmiah terkemuka dari Otoritas Perlindungan Lingkungan Australia Selatan, mengatakan para ilmuwan laut telah menghilangkan sampel air dari busa. Namun, dia mengatakan butuh waktu untuk akhir pekan untuk mengidentifikasi organisme.
Gaelard mengatakan gelombang di mikroelegen dapat disebabkan oleh lingkungan yang jauh dan kering dan kering saat pulih dengan sedikit udara dan memulihkan air laut.
Dikatakan bahwa ada lebih banyak gelombang di daerah ini sejak Minggu (3/16), dan pirus dapat memecahkan ganggang saat memproduksi lebih banyak busa.
“Kami tidak yakin berapa lama itu akan terjadi saat ini,” kata AP News Gaelard. (LOM/DMI)